Monday, October 12, 2015

Saat Abang Becak di Depok Memilih Bertahan di Tengah Booming Ojek Online



Jakarta - Ojek online banyak diprediksi akan menjadi masa depan. Manusia ke depannya memilih mudah, memesan transportasi dengan teknologi aplikasi seperti ojek online. Tapi pandangan itu mungkin ada di pemilik modal atau perintis bisnis startup. Tidak bagi para abang becak di Stasiun Depok Lama (Stadela), Depok, Jawa Barat.

"Saya apa adanya saja. Saya nikmatin saja narik becak. Dulu becak pernah jadi idola," jelas Abdul Habib (65), penarik becak asal Bumiayu, Jateng yang ditemui di Stadela akhir pekan kemarin.

Habib, Maman (60), Jatmo (43), atau Tarjo (42), sudah tahu kalau ojek online sedang ramai. Ada juga teman mereka yang alih profesi ikut jadi tukang ojek. Tapi para abang becak ini memilih setia.

"Tidak ada pengaruh berarti dengan adanya model-model transportasi baru seperti gojek," yakin Tarjo yang disambut jempol dari teman-temannya di pangkalan becak.

Para abang becak ini narik sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB dan baru pulang sekitar pukul 21.00 WIB. Bahkan ada yang 24 jam nongkrong dan tidur di becak seperti halnya Jatmo.

"Kalau sekarang, orang yang biasanya naik becak karena mereka sedang repot bawa barang banyak, ibu-ibu hamil, atau orang yang takut naik motor," terang Jatmo.

Namun satu cerita keluar dari para abang becak ini, bukan soal ojek online yang booming tetapi justru penitipan motor yang mengambil ruang pangkalan mereka. Tak sedikit abang becak yang terpaksa bergeser karena penitipan motor warga mengambil ruas jalan.

"Sekarang sudah susah parkir becak. Karena banyak yang sudah jadi tempat penitipan motor. Kalau di depan stasiun kadang saya suka dapat omelan. Katanya becak bikin sempit. Padahal di penitipan motor itu banyak yang ngambil ruang. Dan karena posisinya becak yang paling luar, jadi orang-orang menyalahkan becak," timpal Habib mengakhiri perbincangang singkat detikcom dengan para abang becak.

Sumber: detik.com

No comments:

Post a Comment