Friday, October 9, 2015
Kok Go-Jek Bisa Murah Banget? Ini Jawabannya
Jakarta -Perusahaan ojek digital, Go-Jek, tak lagi fokus melayani kebutuhan transportasi saja. Sampai saat ini sudah ada layanan antar makanan hingga tukang pijat oleh Go-Jek.
Selain itu ada juga layanan salon, jasa pindahan rumah, hingga bersih-bersih rumah. Dengan banyaknya layanan itu, tarif Go-Jek kok bisa tetap murah ya?
Jesayas Ferdinanditus, Head of Go-Food by Go-Jek menceritakan alasannya dalam acara Forum Dialog HIPMI dengan tema 'Di Tengah Lesunya Perekonomian Indonesia Masih Adakah Pekuang Usaha dan Solusinya' di HIPMI Center, Menara Bidakara, Jakarta, Kamis (8/10/2015).
"Go-Food adalah delivery service dengan semua armada Go-Jek. Orang sering bertanya-tanya kenapa Go-Jek murah banget? Itu karena kita usahanya banyak, macam-macam. Tidak hanya ojek biasa tetapi sekarang bisa datangkan salon, jasa bersih-bersih rumah sampai tukang pijat ke rumah," ungkap Jesayas.
Jesayas menjelaskan Go-Jek adalah perusahaan berbasis teknokogi yang tidak punya kendaraan fisik. Inti bisnisnya menghubungkan antara pemilik kendaraan dengan customer via teknologi.
Ada beberapa servis baru yang kita luncurkan. Go-Clean itu driver bisa dipanggil buat bersih-bersih. Go-Glam itu bisa panggil buat manicure, creambath, jadi fasilitas salon dibawa ke rumah. Go-Massage itu banyak popularnya memberikan pekerjaan ke tukang Go-Jek yang lagi free untuk ditarik ke Go-Massage kasih jasa pijat," terangnya.
Pengemudi Go-Jek, kata Jesayas, bisa ambil pesanan selain mengantar penumpang tetapi juga Go-Food, Go-Glam, Go-Massage. Apa kunci besar bisnis Go-Jek dan layanan lainnya itu?
"Kecepatan adalah segalanya buat kita. Beberapa hari lalu ada hire massal sampai bikin macet karena kita ingin menomorsatukan kecepatan. Demand (permintaan) sangat tinggi sehingga butuh orang banyak. Kedua, inovasi. Kita ingin semua yang di-create oleh kita untuk masyarakat Indonesia," jelasnya.
Go-Jek, aplikasi yang sudah diunduh (download) oleh lebih dari 4 juta pengguna, kata Jesayas juga telah banyak dipinang perusahaan asing.
"Negara luar banyak yang minta ekspansi ayo buka di negara kami. Saya dan owner bilang nanti dulu. Kota mau garap dulu Indonesia. Kotanya banyak banget yang bisa dikerjakan," tambahnya.
Jesayas mengaku semangatnya sehari-hari yaitu social impact dari Go-Jek. Sampai saat ini ada 200.000 lebih Go-Jek teregistrasi.
"Social impact (dampak sosial) kita sudah besar banget. Salah satu motivasi kita karena social impact yang kita bayangkan setiap bangun tidur," ujarnya.
Go-Food, lanjut Jesayas, sudah punya lebih dari 150.000 pengemudi. Sejak diluncurkan April lalu, layanan ini sudah menduduki peringkat pertama di Asia Tenggara. Layanan pesan antar makanan ini pun mengejar China dan India.
"Food delivery service mulai dari bintang lima sampai kue cubit kaki lima bisa," ujarnya.
Ia mengatakan, Go-Jek akan terus berekspansi. Siap-siap empat kota di Indonesia bakal mulai merasakan adanya Go-Jek.
"Kita akan tambah layanan di empat kota baru yaitu Medan, Palembang, Yogya dan Semarang," imbuhnya.
Dampak sosial Go-Food, menurut Jesayas, sangat membantu UMKM kuliner. Masyarakat tidak lagi kesulitan mencari tempat makan, tinggal buka aplikasi dan lakukan pesanan.
"Search saja ketik dan pengemudi Go-Jek yang dekat lokasi itu langsung tahu ada order langsung datangi lokasi penjual makanan dan ditalangi dulu lalu diantar ke konsumen. Ibu-ibu bisa masak di dapur bisa jualan di Go-Food jadi usaha katering." jelasnya.
Sumber: detik.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment