VIVA.co.id - Solidaritas pengemudi alias driver Gojek dinilai sangat kuat. Misalnya saja, ketika ada seorang driver Gojek yang menjadi korban pemukulan oleh ojek pangkalan, maka pengemudi lainnya mendukung dengan mendatangi lokasi.
Seketika, para driver Gojek yang berjumlah hampir ratusan orang, turun ke jalan guna mencari siapa pemukul teman mereka tersebut. Namun, ternyata tak semua driver Gojek yang ada itu memiliki solidaritas yang kuat. Contohnya saja, seperti yang dialami oleh Iwan Setiawan (47 tahun).
Iwan, sapaan akrab pria tersebut, mengaku pernah dikerjai oleh pengemudi Gojek. Waktu saat dikerjai, Iwan habis mengantarkan penumpangnya, dan melihat ada driver Gojek lain sedang berkumpul, dia pun turut berkumpul di tempat tersebut.
Seketika, para driver Gojek yang berjumlah hampir ratusan orang, turun ke jalan guna mencari siapa pemukul teman mereka tersebut. Namun, ternyata tak semua driver Gojek yang ada itu memiliki solidaritas yang kuat. Contohnya saja, seperti yang dialami oleh Iwan Setiawan (47 tahun).
Iwan, sapaan akrab pria tersebut, mengaku pernah dikerjai oleh pengemudi Gojek. Waktu saat dikerjai, Iwan habis mengantarkan penumpangnya, dan melihat ada driver Gojek lain sedang berkumpul, dia pun turut berkumpul di tempat tersebut.
"Waktu itu saya habis nganter dari Salemba ke Depok lama. Saya lihat ada yang lain ngumpul (driver Gojek), yah saya ikut ngumpul juga sekalian nyari order di situ. Abis sudah biasa kaya gitu kan kita," kata Iwan pada VIVA.co.id, di Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Senin, 12 Oktober 2015.
Saat berkumpul, Iwan yang mengaku baru seminggu menjadi driverGojek ini meminta saran pada salah seorang driver lainnya, untuk membantunya mengoperasikan aplikasi Gojek, agar lebih mahir lagi dalam mengoperasikan aplikasi itu.
"Saya kan baru seminggu, yah saya minta ajarain lagi sama mereka-mereka ini yang kelihatannya udah lama jadi driver Gojek, biar saya enggak kagok lagi kan. Lalu, diajarin deh sama seorang driver di sana," kata dia.
"Saya kan baru seminggu, yah saya minta ajarain lagi sama mereka-mereka ini yang kelihatannya udah lama jadi driver Gojek, biar saya enggak kagok lagi kan. Lalu, diajarin deh sama seorang driver di sana," kata dia.
Setelah aplikasi miliknya diotak-atik pengemudi lain, Iwan segera pulang ke rumahnya karena malam sudah semakin larut. Lalu, pada keesokan harinya, Iwan siap kembali beraktivitas lagi mencari penumpang.
Namun, hingga sore hari tiba, aplikasi Gojek miliknya tak kunjung berbunyi. Biasanya, kata Iwan, saat pagi hari sudah ada penumpang yang ingin menggunakan jasa dia.
Namun, hingga sore hari tiba, aplikasi Gojek miliknya tak kunjung berbunyi. Biasanya, kata Iwan, saat pagi hari sudah ada penumpang yang ingin menggunakan jasa dia.
Saat itu, Iwan sedang tidak mangkal di tempat biasa. Ia berkumpul dengan teman- temannya yang juga sesama driver Gojek di pangakalan depan perumahan Cipayung, Depok, Jawa Barat, namun sedang menunggu order dari rumahnya saja.
"Saya di rumah aja nunggu order mas. Biasanya handphone tuh bunyi, lah kok ini enggak," kata dia menceritakan.
"Saya di rumah aja nunggu order mas. Biasanya handphone tuh bunyi, lah kok ini enggak," kata dia menceritakan.
Iwan mengaku panik, sebab tidak mendapat order hingga sore hari. Akhirnya, dia menuju pangkalan untuk meminta bantuan temannya memperbaiki aplikasi Gojek. Namun, mereka menyarankan Iwan bertanya ke kantor Gojek yang berada di kawasan Bangka, Jakarta Selatan.
"Lalu saya ke kantor Gojek di Bangka. Di sana aplikasi saya bisa dibenerin, langsung bunyi lagi. Ternyata, saya dikerjain, kata orang kantornya, aplikasi dibuat jadi enggak bisa nerima masukan. Mulai dari situ, saya udah hati-hati deh minta tolong sama driveryang lain. Ternyata, enggak semua driver Gojek itu solid," kata dia.
Sejak saat itu, Iwan mulai berhati-hati bila bertandang ke perkumpulan driver Gojek yang biasa ia tak pernah datangi. Kini, dia lebih memilih berkumpul dengan driver yang biasa mencari penumpang. (one)
"Lalu saya ke kantor Gojek di Bangka. Di sana aplikasi saya bisa dibenerin, langsung bunyi lagi. Ternyata, saya dikerjain, kata orang kantornya, aplikasi dibuat jadi enggak bisa nerima masukan. Mulai dari situ, saya udah hati-hati deh minta tolong sama driveryang lain. Ternyata, enggak semua driver Gojek itu solid," kata dia.
Sejak saat itu, Iwan mulai berhati-hati bila bertandang ke perkumpulan driver Gojek yang biasa ia tak pernah datangi. Kini, dia lebih memilih berkumpul dengan driver yang biasa mencari penumpang. (one)
Sumber: VIVA.co.id
No comments:
Post a Comment