Monday, October 12, 2015
Dari Narik Becak di Stadela, Maman Bisa Sekolahkan Anaknya Hingga S1
Jakarta - Profesi tukang becak kerap dipandang sebelah mata. Tapi siapa sangka, para abang becak ini memiliki mimpi besar akan masa depan anak-anak mereka. Pastinya satu, mereka tak mau anak-anaknya juga berprofesi mengikuti ayahnya. Karena itu abang becak ini kerja keras agar dapat penghasilan besar.
"Alhamdulillah dua anak saya sudah lulus S1 dan SMK. Semua biaya saya dapatkan dari narik becak," kata Maman Safei (60) sumringah saat ditemui akhir pekan kemarin di pangkalan Stasiun Depok Lama (Stadela), Depok, Jawa Barat.
Anak-anaknya dua orang perempuan. Maman tak mengungkap anaknya bersekolah di mana. Pastinya, anak-anaknya sudah menikah dan tinggal di Depok. Maman sebenarnya sudah diminta tak ngebecak lagi, tapi pria yang sejak tahun 1975 menjadi tukang becak ini tetap memilih setia dengan profesinya.
Di rumah di Depok, Maman tinggal bersama istrinya. Uang penghasilan Rp 100 ribu sehari bisa digunakan untuk makan sehari-hari. Maman tak perlu meminta ke anaknya.
"Alhamdulillah saya bisa sekolahkan anak saya sampai selesai. Itu semua hasil dari narik becak," terang Maman.
Maman santai saat narik becak, bahkan terkadang lelap tidur di becaknya. Pukul 08.00 WIB dia keluar rumah yang tak jauh dari stasiun, dan siang pulang untuk makan siang dan istirahat. Lalu narik becak lagi hingga pukul 21.00 WIB, saat banyak pengguna commuter line pulang. Dan di musim hujan nanti, Maman sudah menyimpan harap akan penghasilan yang lebih dari hari-hari biasanya.
"Kalau musim hujan, lebih ramai. Orang yang nggak bawa mantel lebih milih naik becak," tutup dia.
(dra/dra)
Sumber: detik.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment