Jakarta - Organda DKI Jakarta meluncurkan Bajaj berbasis aplikasi online hari ini. Untuk saat ini, 200 pengemudi moda transportasi roda tiga ikut bergabung. Ke depan, Organda DKI Jakarta menargetkan 17 ribu Bajaj berbahan bakar gas tergabung di layanan online.
Layanan online untuk Bajaj biru ini diluncurkan Rabu (7/10/2015) hari ini di Waduk Pluit, Jakarta Utara. Ada 200 Bajaj yang siap mengantar penumpang ke tempat tujuan.
"Saat ini ada 17 ribu Bajaj biru berbahan bakar gas di Jakarta, ke depan diharapkan seluruhnya sudah online," kata Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan saat berbincang dengan detikcom, Rabu (7/10/2015).
Sinungan enggan disebut layanan transportasi yang diluncurkan pihaknya ini disebut mengekor layanan ojek berbasis aplikasi yang sebelumnya sudah beroperasi.
"Saya tidak mau dikomparasi dengan Go-Jek atau Grab Bike, karena mereka kan bukan transportasi umum," kata Sinungan. Dia juga menolak untuk membandingkan kelebihan dari Bajaj online dengan ojek berbasis aplikasi.
Lahirnya Bajaj online, beber Sinungan, adalah semata-mata untuk meningkatkan layanan pelanggan Bajaj.
"Kemajuan teknologi tidak bisa kita hindari, oleh karena itu kita terapkan di layanan Bajaj sekaligus menindaklanjuti ekspektasi masyarakat yang luar biasa," ujar Sinungan.
Soal tarif, dia mengatakan bahwa untuk periode awal ini pihaknya masih melakukan evaluasi. Namun, dia menjamin tarif yang dikenakan kepada penumpang saat ini lebih murah dibandingkan dengan taksi.
"Misalnya dari Matraman ke Senen, kalau taksi bisa Rp 40 ribu, ya kalau Bajaj di bawahnya, sekitar Rp 30 ribu," Sinungan mencontohkan.
Sama seperti aplikasi ojek online, layanan Bajaj berbasis aplikasi dapat dipesan bila kita sudah mengunduh aplikasi di Android Store. Setelah mengunduh dan mendaftar, kita baru bisa melakukan pemesanan Bajaj biru.
Untuk tarif, akan langsung tersedia di aplikasi. detikcom mencoba memesan melalui aplikasi dari Pasar Minggu ke Tebet. Di aplikasi tertera tarif Rp 36 ribu.
(ahy/nrl)
Sumber : Detik.com
No comments:
Post a Comment