Monday, October 5, 2015

Bawa Sabu, Driver Gojek Dibekuk Polisi



VIVA.co.id - Seorang pengemudi yang bekerja di bawah PT GoJek Indonesia, Supriono, berhasil dibekuk oleh Unit Narkoba Polsek Metro Tanjung Duren, Jakarta Barat, Jumat dini hari, 2 Oktober 2015. Pria berusia 39 tahun itu diduga kuat sebagai seorang bandar narkoba jenis sabu.

Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan dua paket kecil sabu siap edar seberat 0,3 gram yang tersimpan di bungkus rokok dan sebuah smartphone merek Samsung.

Kanit Reskrim Polsek Metro Tanjung Duren, AKP Antonius, mengatakan Supriono diamankan saat berada di pangkalannya yang berada di Jalan Pedongkelan, RT 08/08, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.

"Pelaku tidak dapat berkutik saat kami grebek di pangkalannya," ujar Antonius, Sabtu, 3 Oktober 2015.

Menurut Antonius, aksi jual beli narkoba yang dilakukan Supriono sebenarnya telah tercium oleh pihaknya, dan unit polsek lain, sejak beberapa bulan lalu. Hanya saja, profesi sebagai GoJek membuat pihaknya sulit melacak keberadaan Supriono.

"Dia itu DPO Polsek Tambora dan Cengkareng. Kami (Polsek Tanjung Duren) telah mengincarnya sejak lama," kata Antonius.

Atas perbuatanya, bapak tiga anak asli Pemalang, Jawa Tengah, ini pun terancam hukuman penjara 5-10 tahun, lantaran melanggar pasal 114 Undang-undang nomor 35 tentang Narkoba.

Supriono yang telah dua bulan bergabung dengan GoJek ini mengaku, barang haram tersebut didapat dari rekannya yang bertempat tinggal di Kompleks Permata (Kampung Ambon), Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.

Dari satu gram sabu senilai Rp1,4 juta, Supriono mampu membaginya menjadi paket kecil sebanyak 5 buah. Satu paket bisa dijual dengan harga Rp400 ribu.
Artinya, dari pengambilan satu gram sabu, Supriono mampu mendapatkan untung sebanyak Rp600 ribu.

"Paling lima paket itu sudah habis dalam dua hari," tuturnya.

Supriono menambahkan, keberadaanya sebagai salah satu dari GoJek telah mampu membuat dirinya melenggang bebas mengantar jemput sabu dari bandar besarnya hingga ke tangan konsumen.

"Kadang-kadang kita pake GoJek supaya samar," kata Supriono.

Terkait soal penghasilan GoJek yang mencapai belasan juta. Supriono membantah dengan tegas.
Menurutnya, sejak abis lebaran sudah bergabung dengan GoJek di kantor pusat di wilayah Kemang, Jakarta Selatan. Pria berambut cepak ini hanya mampu mendapatkan penghasil minimal Rp100 ribu dalam sehari.

"Dulu saya bisa dapat Rp300 ribu perhari. Sekarang paling juga Rp100 ribu," tutur pria yang sempat menjadi ojek pangkalan ini. (ase)

No comments:

Post a Comment