Thursday, October 15, 2015

Cerita Pengemudi Go-Jek Tentang Satgas Internal 'Penetral' dengan Opang



Jakarta - Di awal kemunculan aplikasi Go-Jek, tidak jarang terjadi gesekan-gesekan dengan para ojek mangkal (opang). Untuk mengantisipasinya, Go-Jek rupanya berinisiatif membentuk satgas internal.

Seperti yang diceritakan oleh salah satu pengendara bernama Nahrowiali, Kamis (15/10/2015). Pria yang asal Depok itu mengatakan dengan keberadaan satgas itu gesekan-gesekan yang terjadi di lapangan umumnya bisa teratasi dengan baik-baik.

"Satgas itu cukup membantu. Apalagi pas dulu ramai-ramai opang sering nolak Go-Jek yang jemput atau nurunin penumpang di wilayahnya," kata Nahrowiali.

Dia mengaku tidak tahu sejak kapan satgas itu terbentuk. Anggotanya terdiri dari pengemudi Go-Jek yang sudah senior dan pensiunan Polri-TNI.

Anggota satgas yang terbentuk ini ada di setiap wilayah Jakarta, seperti Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. "Mereka biasanya standby di rumah. Menunggu aduan dari sopir Go-Jek yang diusili sama opang," terangnya.

"Lumayan banget terasa fungsinya satgas ini jadi ngebuka jalan buat kita ke daerah-daerah yang sebelumnya menolak Go-Jek," imbuh pria 6 anak tersebut.

Dia pun menuturkan, sejauh ini baru Go-Jek yang memiliki satgas seperti itu. Berdasarkan informasi yang dia terima, aplikasi-aplikasi ojek online lainnya belum memiliki tim satgas tersendiri seperti itu.

"Setahu saya sih baru Go-Jek saja yang punya satgas, aplikasi ojek lainnya belum ada," pungkasnya.

Nahrowiali baru menjadi pengemudi Go-Jek dalam 2 bulan terakhir. Dia sendiri pernah beberapa kali didatangi beberapa opang saat menjemput penumpang, namun selama masih dapat diajak berbicara baik-baik maka dapat diatasi dengan secara kekeluargaan. 
(aws/dra)

Sumber: detik.com

No comments:

Post a Comment