Saturday, October 17, 2015

PENGUMUMAN, SEGERA DOWNLOAD APLIKASI BERITA GO-JEK TERBARU!


Pengumuman kepada seluruh user, dikarenakan banyaknya Bugs atau Error di Aplikasi ini maka kami Developer dari Aplikasi Berita Gojek  merilis Versi 2.0. Segera download Versi 2.0 dengan menggunakan LINK BERIKUT >>KLIK<< atau bisa juga dengan mencari di Playstore dengan Keyword " Berita GO-JEK New " . Ada tambahan kata " NEW " untuk versi 2.0

Setelah pengumuman ini tidak akan ada update berita di aplikasi versi lawas ini. Berita hanya ada di Versi Terbaru 2.0.

Terimakasih telah meng-Unduh aplikasi kami.

Friday, October 16, 2015

Cerita Driver Gojek Jadi Fotografer Gara-gara Tugu Bekasi



VIVA.co.id - Berbagai cerita unik mulai banyak tercipta seiring dengan semakin panjangnya durasi kehadiran Gojek di ibukota.

Para pengendara alias driver Gojek tak hanya cukup mengantarkan penumpang ke tujuan yang dikehendaki pemesan, tapi juga, mau tidak mau melayani keinginan konsumen yang kadang cukup beragam.

Salah satunya seperti yang dialami driver Gojek asal Bekasi, Jawa Barat bernama Bagus ini. Ia pernah menjadi fotografer dadakan demi memenuhi keinginan konsumen.

Pria berusia 28 tahun itu menceritakan, ia sering mendapat pesanan penumpang di kawasan Summarecon Bekasi karena memang kawasan tersebut selalu ramai setiap harinya. 

Ia bercerita, kerap mendapat penumpang yang berasal dari Jakarta. Di tengah-tengah kawasan Summarecon Bekasi, terdapat sebuah tugu yang berbentuk segitiga terbalik. Di tugu itulah, ia kerap menjadi fotografer dadakan. 

"Sering beberapa kali, ada penumpang minta berhenti, terus mintafotoin di tugu, apalagi kalau malam, kan cantik memang tugunya," kata Bagus kepada VIVA.co.id, Jumat 16 Oktober 2015.

Karena pengalaman yang terus berulang itu, pada kesempatan lain, Bagus kerap menawarkan konsumen yang dibawanya untuk mengabadikan diri di tugu itu sebelum sampai ke tujuan yang diorder melalui aplikasi.

"Apalagi kalau yang tujuannya ke Stasiun Bekasi, nah biasanya orang datangan tuh. Saya tawarin aja, mau berhenti foto di tugu nggak, karena beberapa kali penumpang saya minta difotoin," kata Bagus.

Sumber: viva.co.id

Tidak Terima Ojek GrabBike Angkut Penumpang, Opang Kalibata Meradang



Jakarta - Gesekan antara pengemudi ojek pangkalan dengan ojek online GrabBike terjadi di Kalibata. Pengemudi yang biasa mangkal di depan Stasiun Duren Kalibata tidak terima saat ojek berbasis aplikasi itu mengangkut penumpang di wilayah tersebut.

Kapolsek Pancoran Kompol Minto Padal Putro membenarkan adanya gesekan tersebut. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, Kamis (15/10/2015).

"Pengemudi GrabBike ambil penumpang tepat di depan stasiun Kalibata. Di depan situ kan ada ojek yang biasa mangkal, mereka tidak terima lalu helm pengemudi GrabBike dibanting," kata Minto saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (15/10/2015).

Mendapat pertentangan dari ojek pangkalan, pengemudi GrabBike memilih ambil langkah seribu. "Tidak terjadi tindak kekerasan, pengemudi GrabBike kabur waktu helmnya dibanting," ujar Minto.

Selang beberapa saat kemudian serombongan pengemudi GrabBike menyisir kawasan Stasiun Duren Kalibata. Namun, karena pihak kepolisian mengkhawatirkan adanya aksi balasan dari kelompok pengemudi GrabBike, maka beberapa polisi termasuk Kapolsek langsung menuju ke lokasi cekcok.

"Tidak ada aksi perusakan atau kekerasan, saya langsung di sana dan meredam massa agar tidak terjadi tindak kekerasan," ujar Minto.

Sumber: detik.com

Perlawanan ojek online sering dizalimi ojek pangkalan



Merdeka.com - Meski perdamaian sudah diinisiasi oleh pihak kepolisian termasuk menandatangani kesepakatan bersama, keributan antara tukang ojek pangkalan dengan ojek berbasis aplikasi masih terjadi. Pemicunya tentu saja karena rebutan penumpang.

Kasus terbaru terjadi antara driver GrabBike dengan tukang ojek pangkalan di Stasiun Kalibata,Jakarta Selatan, Kamis (15/10) kemarin. Saat hendak mengambil penumpang, driver GrabBike didatangi salah seorang tukang ojek pangkalan yang merasa penumpangnya direbut. Helm milik driver GrabBike dibanting oleh tukang ojek pangkalan.

Tak mau ribut, driver GrabBike tersebut pergi dan mengadu kepada rekan-rekannya. Solidaritas yang kuat di antara mereka membuat para driver melawan. Berjumlah seratusan, mereka mendatangi Stasiun Kalibata dan mencari pelaku. Namun, pangkalan ojek yang berada di sebelah barat stasiun itu kosong karena tukang ojek yang biasa berkumpul sudah kabur.

"Teman kita tadi katanya dipukul waktu mau ambil penumpang. Kita tidak terima, makanya kita cari pelakunya ke sini," kata salah satu driver GrabBike di lokasi kepada merdeka.com.

Pantauan merdeka.com, kehadiran ratusan driver GrabBike itu membuat macet jalan menuju Pengadegan, karena seluruh ruas jalan tertutup.

Sempat terjadi ketegangan saat seorang pengendara yang hendak melintas mengusir mereka. "Lu siapa? Lu ojek pangkalan sini?" tanya seorang driver GrabBike yang kesal dan hendak melabrak pengendara berkacamata hitam itu.

Namun polisi yang ada di lokasi berhasil mencegah keributan. Para driver GrabBike kemudian sempat konvoi. Namun mereka kembali lagi ke arah Stasiun. "Udah di sini aja, kita tunggu pelakunya," ujar salah satu driver GrabBike.

Kapolsek Pancoran, Kompol Minto Padal Putro menyatakan polisi berhasil mendinginkan suasana sehingga keributan berhasil dihindari.

"Sempat muter-muter, namanya ojek online pasti banyak temannya tapi sudah ditangani. Orangnya langsung lapor polisi. Saya bilang kalian semua bagus dan kompak, tapi jangan rugikan lalu lintas. Mereka pun bubar," ungkap Putro saat dihubungi merdeka.com, Kamis (15/10).

Thursday, October 15, 2015

Ketika Pengemudi Gojek Luluh Perkataan Penumpang Cantik34



VIVA.co.id - Pelanggaran lalu lintas di jalan bukan hanya dilakukan pengendara yang nakal, tetapi juga diikuti pengemudi Gojek. Belakangan, banyak pengemudi ojek online itu ditilang polisi karena melanggar lalu lintas.
Padahal, saat mendaftar sebagai pengemudi Gojek, perusahaan sudah menekankan untuk mematuhi peraturan lalu lintas yang ada. Namun, sering kali, pelanggaran itu dilakukan atas perintah pengguna Gojek.
Seperti yang dialami oleh Reza (29), seorang driver Gojek yang mengaku kerap mangkal di kawasan Jakarta Pusat, tepatnya di depan Stasiun Gambir, Jalan Medan Merdeka Timur Jakarta Pusat.
Dia mengatakan, sekitar seminggu yang lalu, Reza yang mengaku mengontrak di kawasan Kayumas, Rawamangun, Jakarta Timur ini, pernah mengantarkan penumpang perempuan dari sebuah komplek perumahan yang tak jauh dari lokasi kontrakannya ke Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Penumpang yang menurutnya berparas cantik itu memintanya mengantar ke lokasi tujuan dengan tempo cepat.

"Jadi si cewek ini minta diantar buru-buru, waktu itu dari lokasi jemput dia jam 06.05 WIB pagi. Dia minta saya antarkan ke tujuannya itu musti sampai pukul 07.00 WIB kuranglah pokoknya," kata Reza saat ditemui di depan Stasiun Gambir, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Oktober 2015.

Reza yang merasa tak mungkin bisa mencapai lokasi tujuan dengan kondisi jalan yang macet, akhirnya menyampaikan ke calon penumpangnya bahwa dia tak bisa mengantarkannya ke lokasi tujuan dengan tepat waktu.
Namun, wanita tersebut malah menyarankannya melanggar lalu lintas seperti masuk ke jalur busway, dan menerobos lampu merah.

Yang terpenting, kata wanita tersebut, dia bisa sampai sebelum jam yang tadi wanita tersebut minta di lokasi tujuan.
Wanita tersebut juga mengiming-imingi Reza tidak memberi komentar buruk usai menggunakan jasanya tersebut, dan jika Reza tak menyanggupi, dia akan mengurungkan niatnya menggunakan jasa Reza, dan mencari driver Gojek yang lain.

Reza yang berpikir sempit akhirnya menyanggupi permintaan sang penumpang. Tanpa ragu, dia memacu sepeda motornya dengan cepat.

"Saya masuk jalur busway, saya terobos lampu merah, saya ngebut, semua saya lakuin deh yang tuh cewek suruh. Abis dia bilang mau cari driver lain kalau saya enggak mau, yah saya kan bingung. Sekarang itu cari penumpang kan udah susah," kata dia.

Dari pengakuan penumpang wanita tersebut, dia mengejar waktu operasi di RSAL Mintohardjo. Namun, Reza tak tahu, apakah sang penumpangnya tersebut seorang dokter, atau seorang pasien. "Tapi dia cantik banget sih emang, saya duga sih dokter," tambahnya.

Pada akhirnya, Reza mengantar penumpang cantik itu sampai ke lokasi tujuan dan tak terkena tilang polisi saat di jalan menuju ke RSAL Mintohardjo.
"Yah akhirnya sampai lokasi jam 06.50 WIB, sesuai yang dia minta. Tapi hati enggak tenang pas bawa motor karena takut ditilang segala macam, kan ribet jadinya saya. Besok- besok saya enggak mau lagi langgar rambu meski disuruh penumpang," kata dia.

Sumber: viva.co.id

Cerita Pengemudi Go-Jek Tentang Satgas Internal 'Penetral' dengan Opang



Jakarta - Di awal kemunculan aplikasi Go-Jek, tidak jarang terjadi gesekan-gesekan dengan para ojek mangkal (opang). Untuk mengantisipasinya, Go-Jek rupanya berinisiatif membentuk satgas internal.

Seperti yang diceritakan oleh salah satu pengendara bernama Nahrowiali, Kamis (15/10/2015). Pria yang asal Depok itu mengatakan dengan keberadaan satgas itu gesekan-gesekan yang terjadi di lapangan umumnya bisa teratasi dengan baik-baik.

"Satgas itu cukup membantu. Apalagi pas dulu ramai-ramai opang sering nolak Go-Jek yang jemput atau nurunin penumpang di wilayahnya," kata Nahrowiali.

Dia mengaku tidak tahu sejak kapan satgas itu terbentuk. Anggotanya terdiri dari pengemudi Go-Jek yang sudah senior dan pensiunan Polri-TNI.

Anggota satgas yang terbentuk ini ada di setiap wilayah Jakarta, seperti Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. "Mereka biasanya standby di rumah. Menunggu aduan dari sopir Go-Jek yang diusili sama opang," terangnya.

"Lumayan banget terasa fungsinya satgas ini jadi ngebuka jalan buat kita ke daerah-daerah yang sebelumnya menolak Go-Jek," imbuh pria 6 anak tersebut.

Dia pun menuturkan, sejauh ini baru Go-Jek yang memiliki satgas seperti itu. Berdasarkan informasi yang dia terima, aplikasi-aplikasi ojek online lainnya belum memiliki tim satgas tersendiri seperti itu.

"Setahu saya sih baru Go-Jek saja yang punya satgas, aplikasi ojek lainnya belum ada," pungkasnya.

Nahrowiali baru menjadi pengemudi Go-Jek dalam 2 bulan terakhir. Dia sendiri pernah beberapa kali didatangi beberapa opang saat menjemput penumpang, namun selama masih dapat diajak berbicara baik-baik maka dapat diatasi dengan secara kekeluargaan. 
(aws/dra)

Sumber: detik.com

Wednesday, October 14, 2015

Heboh Kabar Go-Jek Akan Dibeli Google1



Rumor yang merebak pasca-kunjungan Google ke kantor GoJek Indonesia pada Senin (5/10/2015) lalu ternyata sampai ke telinga pendiri Go-Jek Nadiem Makarim.

Kunjungan spesial tersebut memang menyisakan beberapa pertanyaan. Apakah mungkin kedatangan tersebut awal dari penjajakan sesuatu yang lebih antara Go-Jek dan Google? Spekulasi ini tak ayal menimbulkan kehebohan yang turut mengundang tanggapan dari Nadiem. 

"Wah, rumornya luar biasa ya? Semua orang ngomongin itu," kata Nadiem Makarim sambil tertawa usai peluncuran layanan Go-Box di sela-sela gelaran pameran Indonesia Transport Supply Chain & Logistic (ITSCL) 2015 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2015) seperti dikutipAntara.

Nadiem mengatakan, alasan kedatangan Google adalah untuk melakukan pengambilan gambar video untuk sejumlah klien mereka.

"Mereka cuma ambil video untuk klien di sini, soal inspirasi dan dampak sosial bagi bangsa ini dan Google menjadi bagian dari itu. Sepertinya itu buat menginspirasi anggota tim mereka deh, bagaimana Google sudah membantu perusahaan seperti Go-Jek di seluruh dunia," katanya.

Layanan Google memang menjadi bagian dari aplikasi Go-Jek. Layanan Google Maps misalnya, sudah terintegrasi di dalam aplikasi Go-Jek yang memungkinkan pengguna menentukan lokasi tempat dia berada dengan fitur "Use Current Locations" jika lokasi yang dimaksud tidak ada dalam pencarian.

Meski demikian, Nadiem tak menjelaskan kelanjutan dari pertemuan itu, termasuk soal akuisisi Go-Jek oleh Google.

Saat ini, Go-Jek Indonesia telah mendapatkan suntikan dana dari investor Northstar Group, sebuah perusahaan investasi yang bermarkas di Singapura dan juga Sequoia Capital yang berakar di Silicon Valley.

"Funding tentu akan terus kita tingkatkan karena funding kan tidak hanya sekali, ada sih beberapa selain Northstar Group,  ada beberapa yang saya tidak bisa sebutkan," kata Nadiem.

Sumber: kompas.com