Tuesday, October 13, 2015

Calon Doktor Rela Jadi Pengemudi Pengojek, Ini Alasannya



TEMPO.COJakarta - Seorang guru Sekolah Menengah Atas Pangudi Luhur, Thomas Sutana, meninggalkan pekerjaannya dan beralih menjadi pengemudi Go-Jek. Pria 48 tahun ini rela meninggalkan pekerjaannya itu demi mengurus istrinya yang menderita kanker. "Saya daftar Go-Jek untuk tambah biaya menghidupi keluarga," kata Tana, sapaan akrab Thomas, saat ditemui Tempo di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat, 18 September 2015.

Kisah Thomas berawal ketika dirinya mengetahui sang istri mengidap kanker stadium 3C sekitar setahun lalu. Awalnya istrinya mengidap kanker rahim. Setelah sembuh, kanker kembali muncul di bagian otak. Saat ini, katanya, ada kemungkinan kanker menjalar ke paru-paru dan usus besar. "Saya harus siaga menjaga istri agar penanganannya tak terlambat," ujarnya.

Kondisi istrinya itu membuat Tana memutuskan untuk mengajukan pensiun dini dari profesinya sebagai Guru di SMP dan SMA Pangudi Luhur. Dia sudah mengabdi di sekolah swasta ternama itu sejak 1996 atau kurang lebih 18 tahun. 

Dengan menjadi pengemudi Go-Jek, Tana mengaku bisa memberikan perhatian lebih. Di sela-sela kesibukannya sebagai pengemudi GoJek, Tana mengaku selalu menyempatkan diri untuk menengok sang istri. Setiap harinya pria berumur 48 tahun ini mengambil rata-rata lima pelanggan. 

Dia lebih memilih pelanggan dengan jarak tempuh jauh agar uang yang didapatkan langsung banyak. Biasanya, Tana keluar dari rumahnya di daerah Pamulang, Tangerang Selatan, pukul 04.30. Biasanya, penumpang minta diantar ke kawasan perkantoran, seperti Sudirman atau Kuningan. "Lumayan sekali narik, tarif normalnya sekitar Rp 90.000," katanya.

Sumber: tempo.co

No comments:

Post a Comment